Cipete merupakan salah satu distrik kuliner yang ada di Jakarta. Banyak restoran, kedai kopi, sampai tempat hangout yang bisa menjadi pilihan ketika berada di Cipete.
Namun, bagaimana jika kalian sedang ingin makan comfort food dengan vibe ala street food? Ya, Cipete punya jawabannya. Kalian bisa datang ke Depot Nasi Pajero.
Tidak seperti tempat makan pada umumnya di Cipete yang memiliki tema homey, aesthetic, dan mengusung kehangatan serta kenyamanan, Depot Nasi Pajero hadir seperti layaknya warung kaki lima.
Depot Nasi Pajero beralamat di Jalan Cipete Raya, RT 14, RW 3, No.14, tepatnya di seberang Fore Coffee, hanya satu kilometer atau lima menit jalan dari Stasiun MRT Cipete Raya.
Untuk jam operasional Depot Nasi Pajero, hari Minggu sampai Kamis buka mulai pukul 5 sore hingga 12 malam, sedangkan hari Jumat dan Sabtu buka mulai pukul 5 sore hingga 2 pagi.
Depot Nasi Pajero bisa dibilang berbeda dengan restoran lain di daerah Cipete adalah karena mereka mengangkat kuliner tradisional sebagai menu utamanya.
Sesuai dengan namanya Depot Nasi Pajero (Jero dari kata jeroan), di sini kalian bisa menikmati berbagai kuliner olahan jeroan. Menu yang paling banyak dipesan di sini adalah Gongso Campur.
Gongso Campur merupakan hidangan berisi jeroan (babat, paru, iso) yang digoreng dan kemudian disiram kecap. Berbeda dengan gongso pada umumnya, Depot Nasi Pajero secara khusus menggunakan kecap manis mirama yang membuat rasa makanan tak hanya manis, tetapi juga lebih gurih. Ingat, kalian bisa request tingkat kepedasannya!
Tak hanya Gongso Campur, Depot Nasi Pajero juga menyediakan menu lezat lainnya seperti sop jeroan, ayam goreng dengan sambal yang membuat ketagihan, tahu dan tempe goreng, serta berbagai macam minuman.
Kemudian, ada banyak hal unik yang bisa kalian temui di Depot Nasi Pajero. Salah satunya ada di seragam pramusaji nya. Seragamnya didesain seperti kemeja pantai, hanya saja ada banyak logo Depot Nasi Pajero di bagian depan dan belakang kemeja.
Selain itu, ada beberapa hal kecil yang membuat Depot Nasi Pajero lebih standout. Interiornya sengaja dibuat se-’norak’ mungkin. Misalnya adalah penggunaan speaker dengan pola zebra yang memiliki suara menggelegar, kalender jadul yang dipasang di dinding, serta musik dangdut keras yang mengisi seluruh isi depot.
Datang dan makan di Depot Nasi Pajero tidak akan membuat kalian menjadi ‘norak’. Justru, dengan hadirnya Depot Nasi Pajero menunjukkan bahwa Cipete merupakan tempat yang nyaman bagi beragam kultur untuk bisa berkolaborasi dan membentuk ekosistem bisnis yang kreatif.