Sebagai distrik kreatif, Cipete menjadi tempat berkumpul banyak orang yang memiliki ide brilian di kepalanya. Mulai dari seniman hingga pelaku bisnis kreatif semuanya bisa ditemui. Hal itulah yang membuat Cipete selalu berkembang dan memiliki ciri khas.
Salah satu warga Cipete yang menginspirasi adalah Iqbal Arwin. Pria yang kerap disapa Iqbal ini merupakan owner dari salah satu kedai kopi di wilayah Cipete, yaitu Kopi Hanasaka.
Iqbal sendiri mulai bergabung menjadi bagian dari warga Cipete sejak akhir tahun 2013. Awalnya, Iqbal sering menjadi berkunjung ke Jakarta Coffee House karena kesukaannya terhadap kopi.
Di Jakarta Coffee House lah kesukaan Iqbal berubah menjadi ketertarikan yang lebih mendalam setelah menyaksikan proses penyeduhan kopi secara serius. Setiap tetesan air panas ke biji kopi yang telah dihaluskan membuat Iqbal yakin untuk terjun ke bisnis kopi. Di sana lah Iqbal banyak belajar tentang dunia kopi.
Jika ditanya, sebenarnya latar belakang Iqbal bukanlah seorang yang banyak bergelut di dunia perkopian. Iqbal mempunyai hobi fotografi dan hal itu terlihat dari feeds Instagramnya yang berisi foto-foto hasil karyanya. Iqbal juga seorang pecinta motor antik Vespa yang lahir dari musik dan sangat suka bermusik.
Berbicara soal Cipete, Iqbal memiliki pandangannya sendiri soal distrik kreatif tersebut. Kolaborasi antar warganya telah membuat Iqbal nyaman. Ia merasa mendapatkan banyak inspirasi hanya dengan berinteraksi bersama ekosistem kreatif Cipete.
“Cipete itu positive vibes, bisa mendapatkan kekeluargaan dan pegiat bisnisnya pun juga saling kenal. Malahan, mereka saling memberikan rekomendasi coffee shop di sekitarnya” ungkap Iqbal.
Tidak hanya sebagai pelaku bisnis kopi di Cipete, Iqbal juga memiliki pencapaian lain yang patut diapresiasi. Iqbal merupakan satu dari banyak orang yang berkontribusi dalam mendatangkan pameran kelas dunia ke Indonesia.
Iqbal pernah menjadi anggota committee team dan turut andil dalam membawa World of Ghibli ke Jakarta untuk pertama kalinya. World of Ghibli sendiri merupakan sebuah exhibition yang dijalankan dengan sukses dari tahun 2017 hingga 2018.
Bagi Iqbal, sumber kreativitas bisa didapatkan di mana saja. Lebih dekat dengan lingkungan dan meresapi semua input adalah sumber ilmu pengetahuan paling mahal.
“Sumber ide terbaik adalah dari toilet, jalan dan alam. Jarang mendengarkan musik di jalan menghasilkan ide-ide baru yang bisa menjadi bahan untuk dikulik,” ungkap Iqbal.
Iqbal juga mengaku sering menyendiri demi bisa mendapat inspirasi. “Bahkan gue sering menyendiri jika ada sesuatu di dalam pikiran, walaupun saat berada di tengah keramaian. Karena gue tau itu akan membawa atau menghasilkan sesuatu”.